Tempat Berbagi - Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara bendera untuk menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 yang jatuh tepat pada Rabu (17/8/2016) ini. Upacara
ini rutin digelar setiap tahunnya. Namun, ada empat hal yang berbeda
dalam upacara yang akan dilangsungkan pagi ini. Apa saja itu?
1. Bendera Pusaka akan diperlakukan berbeda
Pada upacara kemerdekaan sebelumnya, bendera pusaka hanya diletakkan
di depan Presiden selama upacara bendera berlangsung. Kali ini, sang
merah putih akan diarak dari Monumen Nasional (Monas) ke Istana.
Arak-arakan bendera pusaka tersebut dapat disaksikan masyarakat umum. Presiden ingin agar simbol negara dapat disaksikan sekaligus dihormati oleh masyarakat.
"Biasanya kan sesuatu yang dihormati kan dibikin seremoni. Nah,
inilah seremoninya," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah
Djumala.
2. Tamu khusus
Upacara kali ini juga akan berbeda karena Jokowi mengundang sejumlah
tamu khusus. Mereka adalah sosok-sosok inspirator pembangunan di
masyarakat, para juara olimpiade matematika dan sains, serta para
pelajar yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
Presiden mengundang mereka bukan tanpa alasan yang kuat. Presiden
ingin mereka menjadi simbol perjuangan bangsa. Inspirator pembangunan
masyarakat itu, seperti suster apung di Nusa Tenggara Timur, lulusan UI
yang membuka sekolah Paket A,B dan C di Jakarta dan sebagainya.
"Mereka itu pahlawan masyarakat. Inspirator pembangunan di
grass root. Orang-orang yang kayak begitu saat ini sedang kami inventarisir," ujar Djumala.
Untuk para juara olimpiade matematika dan sains, Presiden ingin agar
kedatangan mereka dapat menjadi bukti bahwa negara memperhatikan nasib
mereka juga.
"Dengan kami mengundang mereka, minimal kita semua tahu mereka. Nanti
juga kan ada dialog antara Presiden dengan mereka, siapa tahu pemerintah punya program untuk mereka-mereka itu," ujar dia.
Sementara, undangan bagi siswa TK dan SD ke Istana diharapkan
mendorong tumbuh kembang semangat mereka dalam menempuh pendidikan
selanjutnya. Anak-anak itu berasal dari penjuru Indonesia, mulai dari
Jakarta, Bengkulu, Jawa Timur, Papua Barat, Banten dan lain-lain.
"Supaya apa? Supaya sampai tua nanti mereka ingat, pernah tampil di
Istana Presiden demi kemerdekaan. Ini akan jadi pelecut semangat
mereka," ujar dia.
Total, ada sekitar 200 orang dari inspirator masyarakat, para juara olimpiade serta anak-anak yang diundang ke Istana
3. Video 360 derajat
Untuk pertama kalinya upacara 17 Agustus di Istana bisa ditonton
lewat teknologi 360 derajat melalui akun YouTube dan Twitter Presiden
Jokowi. Melalui teknologi video 360 derajat, penonton akan disuguhkan
tampilan video dengan sudut pandang seolah berada langsung di lokasi.
Penonton cukup menggeser tampilan layar di smartphone atau komputer
untuk memutar posisi pandang ke segala sudut yang diinginkan. Pengalaman
menonton akan terasa lebih nyata apabila penonton mempunyai
handset virtual reality yang dihubungkan ke telepon pintar.
Penonton cukup menoleh ke berbagai arah untuk mengamati seluruh
rangkaian acara Jokowi pun mengajak masyarakat untuk tidak melewatkan
kesempatan menikmati detik-detik proklamasi dengan teknologi canggih ini.
"Kali ini, kita bisa saksikan detik-detik Proklamasi #RI71 dgn
teknologi kamera 360° lewat kanal YouTube & Twitter saya -Jkw," kata
Jokowi lewat akun Twitternya, @Jokowi,Selasa (16/8/2016) malam.
4. 67 anggota Paskibraka
Jumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas di Istana tahun-tahun sebelumnya berjumlah 68 orang. Namun, kali ini jumlah anggota Paskibraka yang bertugas hanya 67.
Ini karena Gloria Natapradja Hamel
yang sudah lolos seleksi di Kementerian Pemuda dan Olahraga digugurkan
di detik-detik terakhir. Gloria dianggap bukan warga negara Indonesia
sehingga tidak bisa menjadi anggota Paskibraka. Perwakilan dari Jawa
Barat ini kedapatan mempunyai Paspor Perancis.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 2016 tentang
Kewarganegaraan, status WNI gugur apabila mendapat paspor dari negara
lain. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan bahwa posisi
Gloria tidak digantikan oleh orang lain. Sehingga otomatis anggota
Paskibraka yang bertugas hanya berjumlah 67 orang.
"Meski sekarang tinggal 67 orang, ini tidak mengurangi konfigurasi
maupun tugas-tugas penting yang besok akan dilakukan di istana," kata
Imam.
Sumber: kompas.com